.:soft reminder:.

"And if My servants ask thee about Me - behold, I am NEAR; I respond to the call of him who calls, whenever he calls unto Me; let them, then, respond unto Me, and believe in Me, so they might follow the right way" (2:186)

Tuesday, May 17, 2011

cari benda tersembunyi...

Bismillah


Last couple of week, I was on my home from Ilham. It was late at night, and Alhamdulillah, Yang Liya was very kind to pick me huwuuu~


(or else, I’ve to, maybe, somehow, experience another gadis bermasalah thingy’. What a Shah Alam life~).


So, we went home. Err, okay, not directly home. That’s where the story begins. But let me remind you that, it’s not something ‘dramatic’ like this…




But it’s rather something milder. Mild case if I can say.


(“mild ke? Masyarakat dah nazak nak oii.. kau nak kata mild lagi? Hello? Duduk kat planat mana ni?” internal monologue. please ignore).


Liya’s ‘Anak gajahs leg was flat or lacking of air or something, I don’t know but we need to go to any petrol pump to fix the situation so that we can arrive safely home (with God’s will).

So Liya went and checked the tyre while I was waiting inside the car. As another car was parked right beside us, I didn’t realize there’s something hiding right in front of the bushes. Okay, it’s not hiding if it’s right in front of the bushes right? Fine, they’re not hiding.


(Oppsss…! Terlepas, they pulok).




Fine, they’re showing off. I was like…

WHATTHEFISHERMEN’SFRIENDS?

Apa yang saya Nampak sebenarnya?

--------------------------> a couple of… husband and wife, lover or twin or siblings maybe?

Entah.

At that very point of time, I didn’t think that I can still give 70 excuses seeing them in such suspicious situation.

Lelaki + perempuan + dalam gelap =….?

Tepuk dada, tanya akal.

Hagaknya, kalau semua orang nampak ‘keadaan’ macam tu dan masih memberi beberapa sebab untuk men’justify’ ‘kesalahan’ orang lain, apa akan jadi pada dunia, ya?

Pemberi Alasan A: ohhh… agaknya, dia orang tu, adik-beradik. Sejuk sangat sampai kena pegang-pegang untuk transfer haba kot

Penyebok B: Err? Homeless kah mereka? Rumah dah tak boleh nak provide haba?

Baiklah! Ini bukan masa untuk ‘bersangka baik’ lagi. mari bertindak!




I was about to just go and approach them, but I think, I might not be able to take that guy’spelempang or something. So I was just starring while showing off my ‘menyampah’ face. I have this very ‘great’ facial expression reputation that nobody could stand it (over di situ). Seriyes, siap buat gaya macam mengutuk terang-terangan sampai lelaki tu macam….

Kau ape hal? Ada masalah dengan aku?!!”





And I was like… hold on… hold on… backspace… backspace… backspace…

What was actually happening here?

Was it me to be blamed?

HELLO…?


It was only a 15-seconds drama and i’ve turned it like something EXTRAVAGANZA one.


Anyway, luckily Liya has done with her ‘Anak gajah’ business and we were off right before that guy bangun and hempuk me or… maybe it’s Liya’s ‘Anak gajah’. Phewww~

Motif?

Allah huAKbar.


First: Mencegah dengan tangan, mulut atau hati (serendah-rendah iman). Kalau benda tak baik jadi depan mata, tapi tak rasa apa, harus check hati. Bukan check hati sakit atau tidak. Tapi periksa samada masih ada hati atau tak.


“Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” (17:74)


Second: MESTI INGAT, syaitan akan SELALU RAJIN dan tak pernah putus asa untuk menyimpangkan kita dari jalanNYA.


Our life is just like a long journey. It’s a long path with so many doors on our left and right along the way. And these syaitonirrojim would strive their best to drag us altogether with their ‘clan’.


Mari periksa. Ada 6 peringkat/strategi untuk syaitanirrojim melalaikan kita dari tujuan hidup kita yang sebenar which is, untuk menuju kepada DIA. They are:

1. Menyuruh manusia untuk kufar kepada Allah

2. Menyuruh manusia untuk melakukan perkara bid’ah

3. Menggalakkan manusia untuk melakukan dosa besar

4. Menggalakkan manusia untuk melakukan dosa kecil

5. Menyibukkan manusia dengan perkara harus

6. Menyibukkan manusia dengan perkara yang bukan priority.


Agak-agaknya, di mana kita ya?

Mungkin sahaja, kita di peringkat 4. Selalu melakukan dosa kecil dan sebenarnya harus khuatir, sebab senang saja boleh upgrade ke pringkat 3.


Atau mungkin saja kita disibukkan dengan perkara-perkara harus. Contohnya, macamkerja dan urusan dunia kita. Dari bangun tidur, sampai tidur balik. Kadang-kadang sampai dalam mimpi pun sebab dan terlalu overwhelm dengan apa yang kita lakukan. Malangnya, bukan kerana DIA, tapi sebab nak isi perut je. Kerja sebab nak duit, ada duit nak makan. Dah makan, ada tenaga, boleh kerja balik esok. Oh mann…! What a life?!


Bukan saya menolak usul untuk kita bekerja keras sebab Allah pun tak pernah nak halang…

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (28:77)


Tapi Dia juga dah remind…


“Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (9:24)

Mari koreksi diri!

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (3:110)


Allah huAlam…

7 comments:

  1. So I was just starring while showing off my ‘menyampah’ face. I have this very ‘great’ facial expression reputation that nobody could stand it (over di situ) <-- sangat setuju. muka menyampah anda memang sy pun menyampah nak tengok.

    Malaysia memang dah dahsyat. kita perlu bertindak. tiada masa untuk angkt handbrake lagi. Tekan clutch, tukar gear, dan bersedia untuk memecut.

    ReplyDelete
  2. Yang, next time baling batu je.. pastu lari.. haha....

    ReplyDelete
  3. naud'zubillahimindzalik. jgn bg aku ternampak, dan jgn bg aku terjumpa.

    ReplyDelete
  4. cikk merentas horizon: hahaaa... sy juga tak tahan nk tengok muka menyampah tu T__T

    mari, 'lajukan' kerja :)

    ReplyDelete
  5. yang wowwa: hahahaaa... asal x suggest awal sket? kena cuba lain kali hehee ^^

    ReplyDelete
  6. najah: tak ada thrill la life~ hehee ^^

    ReplyDelete
  7. muna, ada yang lebih parah dari ini.. entah lah nak tulis ke tak kat sini, tp masih lagi taiada kekuatan nak menghalang dengan tangan. setakat dengan perkataan je.

    tapi berkesan ke kepada orang2 tu.

    belum cukup laju dan kuat lagi...

    ReplyDelete