aku dan kamu...

ruang berfikir lebih luas dari ruang bercakap,ruang bercakap lebih luas dari ruang buat, dan ruang buat lebih luas dari buat dengan sungguh-sungguh, dan ruang buat dengan sungguh-sungguh lebih luas dari ruang bermatian-matian melakukannya...

-miss sheikh-

ruang aku dalam hatimu?

Mungkin tiada langsung.

Aku lupa… bahawa hanya Dia yang memegang hati kita semua. Bahawa ada Dia di antara hati-hati k.i.t.a…

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan.” (8:24)

Inilah ruang aku untuk menghitung diri. menilai peribadi. Sungguh harus aku peringat pada diriku sendiri, bukan aku hakim nya. Bukan aku malik nya pada hari tiada siapa pun yang berkuasa melainkan Dia. Yang menjadikan hidup tanpa tujuan lain, sebagai ujian.

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (67:2)

Allah huAkbar…

Bagaimana kalau semua ini palsu? Amal, perkataan juga asa yang aku genggam.

“Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” (67:13)

Bagaimana kalau tiada apa yang Dia terima dari aku melainkan sekelumit cuma?

Sungguh, akulah manusia yang paling malang itu…

"…Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (7:23)