.:soft reminder:.

"And if My servants ask thee about Me - behold, I am NEAR; I respond to the call of him who calls, whenever he calls unto Me; let them, then, respond unto Me, and believe in Me, so they might follow the right way" (2:186)

Wednesday, February 9, 2011

limit



Bismillah…

Which one that hurts the most?

To say something and wish you hadn’t?

Or

Not to say something and wish you had?


“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.” (As-Saff 61: 2,3)


Me: Kenapa diam je?

Cik Pelangi: Saya rasa dah sampai limit saya bercakap hari ni. Dah penat bercakap. So, mungkin patut rest untuk hari ni dan diam je.

Me: [Gelak sedekah dua sebelum tengok jam. Baru pukul 12.30 tengah hari. Biar betul nak berhenti bercakap dah?]



Serius. Saya tak pernah jumpa orang pelik macam Cik Pelangi saya. Ada pula limit untuk bercakap sehari-hari?

Anyway, I was somehow had experienced such ‘talk-limit’ stuff.


Penat. Sangat.


It’s not like penat as in you’re sick doing so (because it’s not like membebel for things you don’t like, how things should take place and what not) but, it’s the burden, the responsibility and accountability of WALKING the TALK.


So, is it better for us to keep our mouth shut, sit and take all of the things occurred, bombarded to us just to PLAY SAFE?


Or, better off not knowing anything so that we can be excused for not being able to not only WALK the TALK but, to even talk and tell the words we should’ve been spreading around?


Neither.


We can’t afford of ‘walking by the safe road’ neither being ignorant.


Though we’re afraid of this,


“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al-Ankabut 29: 2)


He affirmed us with this…


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya…” (Al-Baqarah 2:286)


After all,

“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Al-Insyirah: 94:6)


And He repeated that twice in the same surah, and it’s countless from the whole Koran text.

Cuma, ada satu saja perkara penting yang saya mahu highlight kan di sini…


Improvement.


Dalam hidup, kita mesti mahukan peningkatan… in sense of achievement and things alike.


Dah kaya, nak raya lagi.

Dah cantik, nak lawa lagi.

Dah bijak, nak pandai lagi.

Dah ada degree, nak masters lagi. Eh. Bukan tak boleh menambah pengetahuan. Menuntut ilmu tu disuruh agama. Semoga ilmunya bermanfaat dan memanfaatkan.

Ok. Cukup di situ.


Kaitannya dengan walk the talk notion is like…


Macam kita tahu something yang betul, something yang baik tapi rasa hesitant nak buat atau tak, nak bagi tau kat orang lain ke tak and macam-macam lagi…


Kita takut, what if kita pun tak dapat nak tinggal habit tu, what if, kita ni Miss NATO – no action, talk only. Tak memasal dapat characteristic orang munafik nauzubillah…


Tapi itulah…


We need changes in life. Improvement.. If possible and needed, we need a transformation (dah macam GTP projek pula).


Takkanlah dari kecik belajar baca Al-Quran alif, ba, ta, makhraj huruf and tajwid bagai… nanti dah pencen pun, buat benda yang sama, kan?



Takkanlahlah dari kecik life is like makan, tidur, belajar, pergi kerja, balik and ualng balik rutin yang sama sampai kita tua kan?


We’re even better than that.


Betul susah melawan diri, menentang kehendak peribadi.


Tetapi di situlah Tuhan mahu meningkatkan darjat kita di sisi Dia dengan cara menguji level taqwa dan iman kita.


“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran 3:139)


Tahu perkara baik dan penting untuk kita semua tahu, kita sebarkan dan beri tahu supaya kita kuat untuk melakukan apa yang kita sampaikan.


Itu kan satu peningkatan?

Daripada tak berbuat kepada mengamalkan.

Itu kan satu improvement yang best?

Itu kan satu change yang menakjubkan?


Bukan kesan atau natijah yang Tuhan look for, tapi efforts yang kita put in. Kena yakin itu.


“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut 29:69)


Misz Nina kata….

‘Whatcha’ waithing for?


Tapi, earlier on, Tuhan kita yang Maha Best dah ajak awal-awal lagi…


“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran 3:133)


Allah hu’Alam.




2 comments:

  1. aci x bagi limit nak bercakap hihi

    ReplyDelete
  2. lya: hahahaa... penat la mcm tu... tpi kalau u, x sure la hehe ^^

    ReplyDelete