.:soft reminder:.

"And if My servants ask thee about Me - behold, I am NEAR; I respond to the call of him who calls, whenever he calls unto Me; let them, then, respond unto Me, and believe in Me, so they might follow the right way" (2:186)

Wednesday, January 19, 2011

Uncang Magic 2



bismillah...

untuk ke sekian kalinya...


p/s 1: Watch over, this “bilingual” is “applying” herself :b hehee


p/s 2: Time management, as usual. Careful where you spend it and I hope this could be very helpful in any sense that you can figure it out. Hehh, hopefully :) Oh, I’ll be very thoughtful to kerat-kerat this entry out so that you can leave the technicallyless - educational parts behind and proceed with something rational instead ngeheee ^^


p/s 3: It’s about time to critically read and think. Kena cari implied main idea sendiri ya :)



-------->Try this one. It’s kinda more personal but if others can benefit from this, that should satisfy me. Beware, because some facts were overly exaggerated and thus, it could be technicallyless - educational. So, you can proceed to the last paragraph ---> the conclusion should you tak rajin nak ambil port kat cerita picisan. ^^



Hoo… what a life ------> oh, it’s a normal student life. Being very broken in the middle of the month because it is the middle of the month. Heh… but I’m a real broke since I haven’t got any answer to my scholarship applications and I hope things will get better as I go.


Anyway, I’ve this RM20 inside my so-called-purse when it’s actually my magic uncang :) and I was on my way to my aunt’s place. Inside the PUTRA, I saw this one guy, sitting on his wheelchair selling some keropok roda and various type of kerepek.


Hati saya terdetik kagum dengan kesungguhan dia mencari rezeki yang halal dan saya persetankan saja thoughts yang mengatakan dia mungkin terlibat in any scam or syndicate yang make use of orang-orang istimewa seperti dia.


Sebelum keluar dari perut LRT, sempat saya mencekau beberapa keping not RM1 dengan harapan dapat menceriakan malamnya (sebab masa ni dah malam dah). Lagipun ada suara memujuk (bukan halusinasi okey…!) yang satu sedekah itu akan Allah gandakan 10 kali lipat dan semoga dengan memberi sedikit, saya akan beroleh manfaat yang banyak (sangat wishful dan bunyinya kurang ikhlas pula)


Lets cut this long story short and pergi kepada main idea. The day selepas saya pulang semula ke rumah sewa, saya hanya ada RM 10 di dalam magic uncang saya. Serius penniless, but I consider that’s normal for a student. Segan nak minta pada mak dan ayah so, saya minta kat abang. Heheee ^^ (gelak keji) tapi masa tu pun dah malam sangat bila saya bagi tahu untuk minta sedikit wang ihsan sebelum saya dapat pulang ke ‘kampong halaman’ nanti.


Makanya, saya decide untuk puasa saja esoknya. Dapatlah saya mempraktikkan pesanan Rasul SAW buat Abu Hurairah si bapa kucing untuk at least berpuasa 3 hari in a month when actually it’s a good way of saving my money.


Ditakdirkan Allah, saya harus menyelesaikan beberapa perkara berkaitan dengan PTPTN dan harus bergerak ke sana-sini. The best part was, a friend who used to ‘angkut’ me ke sana-sini ada hal yang harus dia utamakan and that means saya harus belajar ke sana-sini sendiri. Tapi, selama ini saya memang kaki redah aja and that was what I’ve done yesterday. Berjalan turun naik bukit ke Chancellery dan Kolej Mawar to settle the thing which only UiTM students know how that would be. Pede muna (bukan nama sebenar) :)


And that did not end there. Saya terpaksa juga ke beberapa destinasi lain untuk memastikan dokumen yang saya ada lengkap dan itu bermakna saya harus menaiki Rapid KL dan bertukar-tuker destinasi which also means, setiap bus RM1 since there’s no more tiket sehala or something heaven like that.


The MOST amazing part adalah, setiap kali saya buka magic uncang dan selup dalamnya untuk ambil wang RM1, ada aja keeping-keping duit itu. macam tak berkurang pula. Kan saya dah kata, saya hanya ada RM 10 tadi? Dan untuk ke Seksyen 2, UiTM dan juga ke kawasan rumah sewa saya saya perlu commute at least 5 buses which cost me about RM 5.


Yang paling BEST, saya masih ada wang untuk berbuka puasa dengan meals yang best ya untuk hari itu. Allah huAkbar…


Eh, saya bukan nak kata saya best dan cool macam Inche Haywah di atas, ya untuk mendapatkan semua ke’best’an ini…


Despite all of these magical moments, saya rasa malu dan segan dengan Tuhan. Baiknya Dia pada saya dan betapa Dia menjaga saya even saya selalu culas terhadap suruhanNya. Saya hanya berikan beberapa keping wang RM 1 dan Dia gandakan kesenangan saya sebanyak ini… Allah huAkbar, Allah huAkbar, Allah huAkbar… memang hanya Dia yang menjaga dan mencukupi keperluan kita bila kita memang tidak mampu untuk menjaga diri kita dengan sebenar-benarnya.


Serius sedih. Oh, saya bukan pathetic pula mahu menangisi nasib diri, tapi sedih dengan diri bila mengenangkan berjuta-juta lemon nikmat juga kurniaan Dia saya buat nampak tak nampak. Above all, atas segala kelebihan yang Dia dah beri pada saya, apa yang telah saya gunakan untuk membantu agama Dia even untuk menegakkan syariatNya dalam diri?


Sungguh, Dia tidak membutuhkan saya malah, saya yang memerlukan Dia.


Konklusi


“…Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (65: 2,3)



Fuhh…! Rasa macam kena ketuk tiga kali. Saya lah… kesannya pada kamu, hanya kamulah yang dapat merasainya.


So, mari post-mortem.


Mana taqwa juga tawakkal kita untuk kita harap kita nampak jalan keluar di saat kita buntu?

Mana taqwa juga tawakkal kita untuk kita harap Allah mencukupi segala keperluan kita?

Mana taqwa juga tawakkal kita untuk kita harap rezekiNya dari arah yang tidak kita sangka-sangka tu?



Kefahaman yang membina keyakinan.


Sedalam mana kefahaman kita tentang the fact yang Allah lah yang melaksanakan urusan kita juga menentukan setiap (each and every little single thing) sesuatu yang berlaku itu yang menentukan degree taqwa juga tawakkal kita. Kalau dapat straight A’s tapi tak faham-faham lagi bab ni, bukan kena makan Examo nutri minda atau Kismis Minda dah… kena repair hati sebab our minds are not capable of doing this, understanding the tawakkal business and to live with it but our hearts.


Tapi despite segala kemaksiatan, kemungkaran, kederhakaan dan ke’ignorant’an kita, Dia masih menjaga setiap inci hidup kita. Tak pernah pula kita short O2 bila kita ‘extra lalai’. Tak pernah pula kita pekak lima minit bila kita ‘over leka’ kan?


Saya mahu tinggalkan kamu dengan kesudahan yang tergantung ini bukan untuk saya mencuri quote Nabil “lu pikirlah sendiri” tapi sebab suka hati sayalah. Saya yang tulis tapi memang nak hang perkara ni. Carilah implied main idea nya ya…



semoga Allah menganugerahi kita ilham untuk memperbaiki amalan kita dan kecintaan kita kepada amal yang akan mendekatkan kita dengan Dia… amin…



Allah hu’Alam.

No comments:

Post a Comment